Laman

Click Here Now!

Sabtu, 21 Februari 2009

Cinta Tanpa Syarat

Teman, berapa banyak kata cinta yg anda dengar dlm sehari? Di majalah, di buku – buku, di sinetron televisi. Di tempat umum , di rumah, di dlm diary. Begitu sering kata cinta terbaca, terdengar, atau tak sengaja melintasi kuping kita.

Berapa banyak orang yg anda kenal yg gampang mengatakan cinta? Ibu kita, Ayah kita, saudara kita, pasangan kita, sahabat kita. Semua pernah bilang cinta pada kita, baik itu terkata maupun hanya tersirat dlm sikap. Bahkan diri kita sendiri barangkali termasuk orang yg mudah berucap kata cinta. Tapi, tahukah kita apa makna cinta itu?

Mudah saja seorang pria bilang cinta pada gadis yg cantik & menawan. Mudah saja seorang ibu bilang cinta pada anak yg lucu menggemaskan. Mudah saja seorang guru bilang pada murid yg rajin & pintar. Mudah saja seorang bos bilang cinta pada anak buah yg produktif & kinerjanya baik.

Tapi, mudahkah bagi kita untuk bilang cinta untuk orang yg tak secantik, selucu, sepintar, & sebagus yg kita inginkan? Apakah pria masih akan cinta jika sang gadis tak lagi cantik & menyenangkan? Apakah seorang ibu masih akan cinta jika anaknya tak lagi manis & taat? Apakah seorang guru masih akan cinta saat muridnya bodoh & membangkang? Apakah seorang pimpinan masih akan cinta saat anak buahnya malas & mengecewakan?

Teman, seringkali kita hanya mau mencintai & hidup bersama dengan orang yg sempurna di mata kita: cantik, tampan, pintar, sehat, menyenangkan. Namun kita tidak senang hidup bersama dengan orang yg membuat kita merasa tak nyaman. Kita tak mau dekat dengan orang yg membuat kita merasa kesal, repot, risih, malu, & rugi, lantaran orang seperti itu akan mengusik zona kenyaman kita, merusak suasana hati kita.


Sukses & Cinta Tanpa Syarat.

Untuk bisa sukses, kita harus diuji. Bukan sukses namanya kalau tak satupun cobaan kita lewati. Dan cobaan yg datang tak selalu dlm bentuk fisik, yg mengharuskan kita berjuang & berkorban waktu, tenaga, dan pikiran. Cobaan yg datang juga menguji kekuatan mental & hati. Punyakah kita hati & penerimaan yg tulus, cinta yg tanpa pamrih, manakala segala sesuatu terjadi diluar harapan? Manakala kita gagal, atau saat orang terdekat gagal sehingga menghambat lompatan kita menuju sukses?

Dalam sebuah tayangan televisi, seorang suami terkejut ketika mendapati istrinya telah membunuh ketiga anak mereka. Dan setelah diperiksa, sang isteri dinyatakan positif menderita gangguan jiwa. Bukannya menceraikan sang isteri, pria itu malah tetap mendampingi istrinya selama proses pengadilan & perawatan dirumah sakit jiwa.

Ketika ditanya mengapa ia tetap setia pada perempuan yg telah membunuh ketiga anaknya, pria itu menjawab, “Karena saya mencintai isteri saya & saya percaya inilah cara saya mendapatkan cinta dari Sang Pencipta”.

Bayangkan, ketika dinegeri kita banyak pria berselingkuh, dia malah setia pada isterinya yg sudah jelas psikopat akut. Di mata saya, pria itu sukses menjadi seorang suami.

Siapapun adanya kita, bekerja dimana, berbisnis apa, berprofesi apa, untuk sukses, ‘cinta tanpa syarat’ adalah salah satu modal utama.

Dimanapun anda berada, dan siapaun anda adanya, untuk sukses tak perlu menghapal segudang teori. Cukup mencoba resep yg sederhana : jadilah manusia yg penuh cinta. Cinta tanpa syarat. Kalau anda guru, jadilah guru yg memotivasi, bukan yg menghakimi. Jika anda karyawan, jadilah karyawan yg menginspirasi, bukan memprovokasi. Jika anda seorang anak, jadilah anak yg berbakti, bukan merecoki. Jadilah orang yg sukses karena mengedepankan ketulusan hati.

0 komentar:

Posting Komentar